Kwarcab Pramuka Kota Palopo sebagai pelaksana menyelenggarakan beberapa item kegiatan diantaranya baksos, penghijauan, penerimaan materi kepramukaan, carnaval dan lomba yang diikuti oleh Pramuka Penggalang SD, Penggalang SMP dan Penegak se-Kota Palopo baik yang berasal dari sekolah negeri maupun sekolah swasta tak mau ketinggalan ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut. Adapun jenis lomba yang dipertandingkan untuk tingkat penggalang SD adalah sandi dan semapore, kaki tiga, bakiak, lari kelereng dan nyanyi solo. Untuk penggalang gapura tanpa patok, nyanyi solo, enggrang estafet, PBB kreasi dan tarik tambang, sedangkan tingkat penegak yaitu pemindahan bom, akustik, LCTP.
JUARA DI TENGAH HUJAN BADAI
Kegiatan perkemahan selama 4 hari tersebut diwarnai dengan peristiwa hujan yang diserta angin kencang sehingga membuat lokasi perkemahan kebanjiran dan membuat panik adik-adik penggalang dan penegak yang sedang beristirahat di tenda. Hujan deras diselingi petir membuat banyak gudep memilih mengungsi karena lokasi perkemahan sudah tidak bisa untuk ditempati akibat genangan air sudah mencapai mata kaki. Bahkan ada beberapa sekolah yang tendanya roboh tertiup angin dan memilih pulang ke rumah.
Namun demikian, ada juga sekolah yang memilih bertahan di tenda karena tendanya sudah di rancang memiliki lantai dari papan yang ditopang besi. Jadi meski banjir mereka tetap aman dan bebas banjir.
Namun demikian, ada juga sekolah yang memilih bertahan di tenda karena tendanya sudah di rancang memiliki lantai dari papan yang ditopang besi. Jadi meski banjir mereka tetap aman dan bebas banjir.
SMP Negeri 6 Palopo dalam ajang tersebut berhasil meraih Juara Umum setelah mendapatkan 4 emas dan satu juara harapan kategori nyanyi solo sehingga membawa pulang Piala Bergilir Kwarcab Kota Palopo. Selamat buat Pramuka SMP Negeri 6 Palopo "SBS", semoga dapat dipertahankan dan berprestasi lebih di tingkat lain yang lebih tinggi. Bravo!